Bolehkah manusia menyembah sesamanya? Tentu tidak! Hanya Allah yang boleh disembah. Lalu, apa tindakan Nebukadnezar dapat dibenarkan? Bagaimana sikap Daniel terhadap penghormatan berlebihan tersebut?
Jelas, Daniel tidak menerima sembah sang raja untuk dirinya sendiri. Daniel pasti menunjuk kepada Allahnya, yang telah membukakan mimpi dan maknanya (ay. 28) sehingga Nebukadnezar pun mengakui-Nya sebagai Allah di atas segala allah yang lain (ay. 47). Ini memang pengenalan yang jauh dari kebenaran, mengingat kepercayaan politeistik yang dianut oleh bangsa-bangsa pada masa itu.
Daniel sadar sepenuhnya, keberhasilannya ialah anugerah Allah yang Mahakuasa. Ia juga sadar akan dukungan doa dari ketiga temannya. Hanya mereka berempatlah yang dicatatkan dalam kitab Daniel ini sebagai pahlawan doa dan iman pada masa pembuangan di Babel. Itu sebabnya Daniel mengusulkan kepada sang raja agar ketiga temannya itu mendapat kedudukan sebagai pejabat pemerintahan Babel (ay. 49). Kehadiran keempat pejabat yang takut akan Allah, yang jujur dan berintegritas pasti memberkati bangsa Babel.
Teman-teman, jangan minder karena kamu secara jumlah minoritas. Jadilah saksi Kristus dengan hidup yang berprestasi dan berguna bagi sesama. Tuhan dimuliakan dan Ia akan memakaimu memberkati sekelilingmu. Itulah kehormatan anak anak Tuhan.