Daniel 3:1-7

Lambang kebebalan

9 Juli 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Patung emas setinggi 60 hasta (sekitar 24 meter) itu memang luar biasa. Didirikan di dataran Dura, sekitar 10 km selatan ibukota Babel, Patung itu pasti terlihat dari kejauhan dan pasti megah. Bandingkan dengan pendirian menara Babel yang dicatat di Kejadian 11. Patung itu bagi Nebukadnezar melambangkan kejayaannya. Bayangkan saja, patung itu bersalutkan emas. Tidak ada logam lain, seperti yang dilihatnya pada mimpinya sebelumnya (psl. 2). Artinya, hanya Babilonia adikuasa satu-satunya yang berjaya. Betapa sombongnya!

Dari sudut pandang Allah, patung emas itu adalah lambang kebebalan Nebukadnezar. Baru saja ia mendapatkan mimpi yang begitu menggelisahkan hati. Penjelasan Daniel pun sangat gamblang. Allah berdaulat atas bangsa-bangsa, termasuk atas Babilonia. Namun, sang raja mengabaikan hal tersebut. Bagi Nebukadnezar, yang penting saat ini kerajaannya berjaya dan dia adalah raja agung!

Tidak jelas apakah patung itu merupakan patung dirinya, atau dewanya. Yang jelas, patung itu melambangkan sikap Nebukadnezar yang menantang Allah yang berdaulat. Tidak heran, perikop selanjutnya kita melihat sikap ketiga teman Daniel yang tidak berkompromi sedikitpun!

Apa pun yang menjadi kebanggaan kita yang berlebihan, berpotensi menjadi berhala yang dibenci Tuhan. Ingat kita ada dan berhasil semata-mata anugerah Allah!
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design