Sering kita mendengar seruan dari kelompok agama tertentu mengajak jihad. Intinya mau menegakkan agama mereka, membela allah mereka dari hujatan, penistaan, dan kekafiran. Pertanyaannya, perlukah yang namanya allah dibela?
Di sini, yang terjadi sebaliknya. Allah membela umat-Nya saat mereka ditindas, saat mereka hendak dibungkam kesaksiannya. Bagaimana Allah membela umat-Nya?
Pertama, dengan memberikan keberanian kepada mereka untuk tetap bersaksi tentang Kristus. Walau di bawah ancaman, Petrus dan Yohanes yang kemudian dibebaskan, berani menantang balik mahkamah agama Yahudi bahwa mereka memilih lebih taat kepada Allah daripada manusia (ay. 19-20). Dan, para pemuka agama tidak bisa menunjukkan atau membuktikan kesalahan mereka!
Kedua, dengan menyadarkan umat-Nya bahwa Allah memegang kendali. Semua itu telah dinyatakan di Perjanjian Lama (Mzm. 2, Kis. 24:25-26). Allah mereka adalah Pencipta alam semesta (ay. 24), berarti tidak ada kuasa apa pun di bumi ini yang tidak tunduk kepada-Nya. Maka mereka berani mengatakan bahwa perlawanan musuh ada dalam kendali Allah (ay. 27-28)!
Karena tahu Allah membela umatNya, perhatikan doa mereka (ay. 29-30). Mereka bukan meminta perlindungan, melainkan keberanian untuk tetap menyaksikan Kristus bahkan dengan tanda-tanda mukjizat!
Jadi, saat iman kita ditantang, jangan takut. Tuhan pasti membela anak-anakNya agar kita tetap bisa bersaksi bagi Kristus!