Sebuah gereja besar tibatiba terpecah. Selidik punya selidik, ternyata ada penyusup yang menghasut sana-sini. Dengan menanamkan cerita bohong ia membuat warga gereja saling mencurigai. Bahkan antara pendeta dan penatua tidak lagi saling percaya. Sungguh menyedihkan.
Penyusup tidak selalu orang luar yang diam-diam masuk ke persekutuan dengan tujuan memecah belah. Penyusup bisa berupa orang dalam yang membiarkan diri dikendalikan oleh kuasa jahat, motivasi yang palsu, dst.
Inilah yang terjadi pada gereja perdana. Gereja yang memiliki kesaksian yang begitu luar biasa di masyarakat Yerusalem (psl. 2-4), ada dalam bahaya kehilangan persekutuan dan ketulusan hati satu sama lain. Ananias dan istrinya Safira, membiarkan diri digoda Iblis (ay. 3-4, 9). Dari luar kelihatan mereka memberikan persembahan sama seperti Yusuf alias Barnabas (4:36-37). Ternyata hati mereka penuh kebohongan. Penyusup seperti ini kalau dibiarkan, akan menjadi preseden (hal yang telah terjadi lebih dahulu dan dapat dipakai sebagai contoh). Tindakan Petrus, sangat tegas. Hukuman keras dijatuhkan agar gereja perdana jangan sampai hancur karena ketidaktulusan.
Hati-hati, penyusup juga bisa masuk dan merusak hati kita. Jangan biarkan dia merusak pribadimu. Bagaimana mencegahnya? Dekatkan diri pada Tuhan, dengan banyak berdoa. Jangan biarkan ukuran dunia menjadi ukuran hidupmu. Pakai ukuran Tuhan, yaitu firman-Nya!