Kenyataan sejarah Israel, sejak masa permulaan mereka hadir sebagai bangsa, setelah Tuhan bebaskan melalui kepemimpinan Musa dari perbudakan Mesir, diwarnai ketidaktaatan dan pemberontakan. Tidak heran kalau ini menjadi contoh sejarah yang menohok umat Yahudi masa itu, saat mendengar khotbah Stefanus!
Musa, adalah pemimpin yang sah yang diangkat Tuhan untuk memimpin umat, keluar dari Mesir dan masuk ke tanah perjanjian, negeri Kanaan. Tanda-tanda keperkasaan Allah ada padanya (ay. 36). Melaluinya, Tuhan memberikan hukum Taurat (ay. 38). Namun, bangsa Israel memberontak terhadapnya (35, 39-41)! Sesungguhnya mereka memberontak terhadap Allah. Allah menghukum keras melalui pembuangan ke Babel (ay. 43). Sejarah di antara masa masuk ke tanah Kanaan sampai ke masa kerajaan diloncati begitu saja oleh Stefanus, untuk menunjukkan natur (watak/sifat) pemberontakan nenek moyang Yahudi yang sekarang sedang mendakwa dia, tidak beda dengan masa permulaan.
Stefanus sengaja mengutip Ulangan 18:15 dan18 mengenai seorang nabi yang akan datang, sosok yang diidentifikasikan dengan Yesus. Seolah Stefanus hendak menunjukkan apa yang mereka pernah perbuat dengan Yesus, sama dengan nenek moyang mereka lakukan terhadap Musa!
Belajar dari sejarah hidup dalam dosa, mari hari ini kita hidup dalam ketaatan dan kekudusan!