Apa bedanya otoritas dan kuasa? Memiliki otoritas berarti memiliki hak untuk mengatur atau mewakili pihak yang mengutusnya untuk mengatur sesuatu. Sedangkan kuasa ialah kemampuan yang menyertai seseorang untuk menegakkan otoritas tersebut.
Kita sudah melihat bahwa Yesus memiliki otoritas dari Allah Bapa untuk melayani sebagai manusia menyatakan kabar baik kepada umat manusia (ay. 11). Yesus sudah mulai menerapkan otoritasNya dengan memanggil orang pada pertobatan dan percaya serta menerima kabar baik keselamatan. Tindakan-Nya memanggil muridmurid juga menyatakan otoritas-Nya.
Sekarang kita melihat bahwa Yesus sanggup menegakkan otoritas-Nya dengan mendemonstrasikan kuasa-Nya. Kata-kata Yesus tidak hanya membuat orang terkagum oleh otoritas-Nya. Kata-kata-Nya memiliki kuasa untuk mengubah hidup seseorang. Itulah yang dialami oleh seorang yang dirasuk roh jahat. Yesus berotoritas untuk menyatakan pengampunan dan keselamatan atas orang itu. Buktinya ialah roh jahat, yang mengenal Yesus sebagai Anak Allah, segera meninggalkan korbannya. Orang tersebut pun diselamatkan.
Itulah Yesus yang kamu percayai dan siap kamu ikuti. Dia berhak mendapatkan ketaatanmu. Dia pula berkuasa memimpin dan mengubah hidupmu menjadi serupa dengan-Nya. Kuasa-Nya pun akan diberikan kepadamu agar kamu dapat mewakili-Nya menjadi berkat buat sesama. Maukah kamu?