Siapa yang menyangka, orang yang awalnya membenci orang Kristen dan bertekad menutup gereja di daerahnya, justru menjadi orang yang paling giat menyaksikan Tuhan yang dulu ia tentang mati-matian. Semua itu terjadi karena anugerah Tuhan Yesus yang menyelamatkan hidupnya. Kini hidupnya diabdikan untuk melayani-Nya.
Itulah Saulus. Segera setelah pertobatannya yang dipandu oleh Ananias, Saulus langsung memberitakan Injil. Dulu, Injil itu yang ia pakai untuk dasar menyerang dan menangkapi orang Kristen. Sekarang dengan Injil yang sama, oleh kuasa Roh Kudus, ia menyaksikan kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah Anak Allah (20) dan membuktikan-Nya sebagai Mesias (ay. 22).
Begitu kontras apa yang Saulus lakukan dulu dan sekarang, sehingga tidak semua orang segera percaya dan menerimanya. (Bahkan, sesama anak Tuhan pun tidak semua siap menerima; lihat ay. 26). Sebagian orang Yahudi malah menganggapnya berbahaya sehingga mereka merencanakan hendak membunuhnya. Syukur, murid-murid Tuhan di Damsyik menerima Saulus. Bahkan muridmurid inilah yang menyelamatkan Saulus dari upaya keji orangorang Yahudi (ay. 25).
Orang Yahudi dan para murid Tuhan di Damsyik melihat perubahan hidup Saulus. Itu sebabnya reaksi mereka pun berbeda. Apakah hidupmu juga bisa dilihat berbeda oleh orangorang sekelilingmu, bahwa kamu anak Tuhan?