Orang-orang kudus

5 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Istilah kudus berarti berbeda dari atau dipisahkan dari. Orang Kudus berarti orang yang berbeda dari mereka yang hidup duniawi, yang berdosa.

Dalam Perjanjian Lama, umat Israel disebut sebagai bangsa yang kudus (Kel. 19:6) karena Tuhan sudah menebus mereka dari perbudakan Mesir dan menjadikan mereka umat-Nya. Maka, Israel dipanggil untuk menjalani hidup yang berbeda dari bangsabangsa sekitar yang menyembah dewa-dewi dan berhala yang pada hakikatnya mati. Karena penyembahan inilah, bangsa-bangsa tersebut hidup dalam keadaan berdosa di hadapan Allah Pencipta dan Pemilik kehidupan satu-satunya. Dengan konsep politeisme (percaya kepada lebih dari satu) yang keliru, yang menekankan ritual yang menyenangkan dewa-dewi, dan mengabaikan hidup benar; secara moralitas kehidupan bangsa-bangsa nonYahudi menjadi tidak berkenan kepada Allah sejati, alias mereka menjalani hidup yang tidak kudus.

Dalam Perjanjian Baru, Kisah Para Rasul menyebut jemaat di Yudea, Galilea, dan Samaria sebagai orang-orang kudus (Kis. 9:32, 41), dan Paulus menyapa para pembacanya sebagai ?(yang dijadikan) orang-orang kudus?(Rm. 1:7; 1Kor. 1:2, dst.). Artinya bukan orang yang tidak bisa berbuat dosa lagi, melainkan oleh anugerah Allah mendapatkan status kudus, sebagai anak Allah.

Oleh karena sudah mendapatkan status kudus, maka panggilan orang-orang kudus adalah menjaga kehidupannya kudus, sesuai dengan status kudusnya.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design