Perikop kita bisa dikatakan merupakan bagian dari penggenapan janji Yesus kepada murid-murid-Nya saat memerintahkan Amanat Agung-Nya (ay. 21 --> Mat. 28:19-20). Penyertaan Tuhan hadir saat umat-Nya taat melakukan Amanat Agung-Nya.
Saat Petrus sedang mempertanggungjawabkan pembaptisannya pada Kornelius sekeluarga, Injil terus diberitakan kepada orangorang Yahudi yang tersebar di Fenisia, Siprus, dan Antiokhia (ay. 19) dan juga kepada orang Yunani yang ada di Antiokhia (ay. 20). Berdasarkan keputusan sidang gereja di Yerusalem yang menerima orang-orang bukan Yahudi ke dalam gereja, Barnabas diutus ke Antiokhia untuk melayani para petobat Yunani tersebut (ay. 22-24). Bersama Saulus, mereka memuridkan jemaat di Antiokhia (ay. 26).
Ketaatan mereka akan pekerjaan Roh Kudus yang membawa pertobatan kepada orang-orang nonYahudi tersebut tidak membuat mereka kehilangan kepekaan akan kebutuhan lainnya. Terbukti waktu ada nubuat kelaparan yang akan terjadi di dunia, gereja di Antiokhia segera mengumpulkan sumbangan untuk membantu jemaat-jemaat Tuhan di Yudea (ay. 27-30).
Kepekaan dan ketaatan pada Roh Kudus akan membimbing gereja menunaikan tugas penginjilan dan pemuridan termasuk pelayanan diakonia kepada yang membutuhkan. Tangan Tuhan menyertai gereja seperti itu. Mari berdoa untuk gereja masing-masing agar meneladani gereja-gereja perdana ini.