Memberitakan Injil bukan suatu pelayanan yang aman, melainkan suatu perjuangan rohani! Karena, setiap upaya memenangkan jiwa-jiwa kepada Kristus akan menghadapi tantangan dari kuasa-kuasa gelap.
Apa yang terjadi di Pafos-pulau Siprus, merupakan peperangan rohani. Elimas, nama Yunani dari Baryesus adalah tukang sihir (bdk. 8:9) dan nabi palsu (Ul. 18:20). Sangat mungkin ia adalah penasihat spiritual gubernur Siprus saat itu. Kalau Sergius Paulus bertobat, pastilah Elimas kehilangan pekerjaannya! Oleh karena itu, ia berusaha membelokkan iman sang gubernur.
Di sini kita melihat Roh Kudus memakai Paulus untuk membongkar kepalsuan pengajaran Elimas dengan membutakan matanya. Ingat bukan, dulu Paulus harus dibutakan matanya untuk dapat mengenal kebenaran sejati (9:8). Dengan demikian si gubernur bisa melihat dengan mata kepala sendiri kesejatian ?ajaran Tuhan? (ay. 12).
Apa yang terjadi di awal perjalanan misi pertama Paulus (13:4 ? 14:28) merupakan inisiatif Roh Kudus. Walaupun pertobatan terjadi karena karya Roh Kudus, penolakan, perlawanan, bahkan penganiayaan akan selalu menjadi bagian dalam pelayanan pemberitaan Injil. Dengan kata lain inilah peperangan rohani.
Jangan takut terlibat dalam peperangan rohani. Sebab Roh yang ada pada kita, orang percaya, lebih besar daripada roh-roh dunia ini (1Yoh. 4:4).