Kisah Para Rasul 13:42-52

Belenggu ras

18 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Bahwa khotbah Paulus itu berkesan di hati banyak orang terbukti dari undangan kepadanya untuk berkhotbah kembali selama dua Sabat berturut-turut (ay. 42-44). Bukan semata-mata fasih lidah Paulus, tetapi pekerjaan Roh Kudus yang membuahkan pertobatan. Di antaranya ada penganut agama Yahudi yang takut akan Allah (ay. 43).

Namun, saat kali ketiga Paulus berkhotbah, dihadiri oleh banyak sekali orang-orang nonYahudi lainnya di kota itu, keadaan menjadi berubah. Orang-orang Yahudi itu dikatakan iri hati melihat banyak orang-orang nonYahudi datang kepada Kristus, sehingga mereka pun menghujat kebenaran yang sudah ?diterima? sebelumnya (ay. 45, 50). Mengapa bisa seperti itu?

Yang disebut penganut agama Yahudi itu adalah orang-orang nonYahudi yang tunduk pada tradisi Yahudi. Akan tetapi orang banyak yang berkerumun di rumah ibadat itu adalah mereka yang bukan penganut agama Yahudi. Mereka mendengarkan firman Tuhan dan percaya kepada Yesus tanpa dibebani tradisi Yahudi. Sikap orang Yahudi terhadap mereka inilah yang disebut prejudis atau rasialis!

Sikap seperti itulah yang dikecam Paulus sebagai menolak firman Allah (ay. 46). Hal ini sekaligus meneguhkan panggilan Paulus untuk melayani bangsa-bangsa nonYahudi (9:15).

Tuhan menerima semua orang berdosa yang bertobat. Tugas kita adalah merangkul mereka ke dalam pelukan Kristus!
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design