Kisah Para Rasul 14:8-20
Godaan terhadap Injil
21 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
![](javascript:fbShare("", "http://www.bathera.or.id/reflection.jsp?reflectionId=191", "Godaan+terhadap+Injil", "Tantangan terhadap pemberitaan Injil bisa beragam. Baik bentuk penolakan dan permusuhan, maupun bentuk penerimaan yang keliru dan menyesatkan. Kedua-duanya harus dihadapi dengan mengandalkan hikmat da", "http://www.bathera.or.id/images/reflection.jpg", 520, 350))
Tantangan terhadap pemberitaan Injil bisa beragam. Baik bentuk penolakan dan permusuhan, maupun bentuk penerimaan yang keliru dan menyesatkan. Kedua-duanya harus dihadapi dengan mengandalkan hikmat dan kuasa Roh Kudus.
Apa yang dihadapi Paulus dan Barnabas di Listra, sama sekali di luar dugaan mereka. Kuasa Allah yang Paulus demonstrasikan dengan menyembuhkan orang yang lumpuh, disalahpahami orang banyak (ay. 11-13). Mungkin karena dialek Liakonia dari orang di Listra, kedua hamba Allah ini tidak menyadari kesalahpahaman ini, sehingga hampir-hampir mereka sulit menolak untuk disembah (ay. 18).
Kesempatan itu memang tidak disia-siakan Paulus untuk memberitakan Injil yang sebenarnya, bahwa kuasa Allah yang hiduplah yang menyembuhkan si lumpuh (ay. 15-17)! Namun penolakan mereka sebagai dewa-dewa, justru mengecewakan orang banyak. Ditambah dengan hasutan orang-orang Yahudi yang datang dari Antiokhia dan Ikonium, orang banyak justru berbalik melawan mereka berdua (ay. 19).
Walaupun penganiayaan itu hampir membinasakan Paulus, ternyata pelayanan di Listra juga menghasilkan buah. Adanya murid-murid Tuhan di situ menjadi saksi bahwa Injil telah membawa pertobatan.
Ini tantangan yang menggoda. Kalau saja Barnabas dan Paulus membiarkan diri disembah, sudah pasti mereka diterima di Listra. Namun, dengan harga yang mahal. Injil diselewengkan. Ingat! Jaga kemurnian Injil, juga motivasi hatimu!
Apa yang dihadapi Paulus dan Barnabas di Listra, sama sekali di luar dugaan mereka. Kuasa Allah yang Paulus demonstrasikan dengan menyembuhkan orang yang lumpuh, disalahpahami orang banyak (ay. 11-13). Mungkin karena dialek Liakonia dari orang di Listra, kedua hamba Allah ini tidak menyadari kesalahpahaman ini, sehingga hampir-hampir mereka sulit menolak untuk disembah (ay. 18).
Kesempatan itu memang tidak disia-siakan Paulus untuk memberitakan Injil yang sebenarnya, bahwa kuasa Allah yang hiduplah yang menyembuhkan si lumpuh (ay. 15-17)! Namun penolakan mereka sebagai dewa-dewa, justru mengecewakan orang banyak. Ditambah dengan hasutan orang-orang Yahudi yang datang dari Antiokhia dan Ikonium, orang banyak justru berbalik melawan mereka berdua (ay. 19).
Walaupun penganiayaan itu hampir membinasakan Paulus, ternyata pelayanan di Listra juga menghasilkan buah. Adanya murid-murid Tuhan di situ menjadi saksi bahwa Injil telah membawa pertobatan.
Ini tantangan yang menggoda. Kalau saja Barnabas dan Paulus membiarkan diri disembah, sudah pasti mereka diterima di Listra. Namun, dengan harga yang mahal. Injil diselewengkan. Ingat! Jaga kemurnian Injil, juga motivasi hatimu!
Sosialisasi keputusan gereja
Kisah Para Rasul 15:22-34
24 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Menolak Injil plus
Kisah Para Rasul 15:1-21
23 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Menuntaskan pelayanan
Kisah Para Rasul 14:21-28
22 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Tetap melayani walau ada tantangan
Kisah Para Rasul 14:1-7
20 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Sikap prejudis atau rasialis
19 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Belenggu ras
Kisah Para Rasul 13:42-52
18 September 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC