Tidak dapat dihindari dalam bekerja sama terjadi perbedaan pendapat, dan kadang berujung pada perpisahan. Itulah manusia yang tetap memiliki kelemahan dan keberdosaan.
Apa yang terjadi pada Paulus dan Barnabas memang patut disayangkan. Perselisihan mereka menyangkut Yohanes Markus, yang pernah meninggalkan mereka dalam pelayanan perdana mereka (13:13). Keduanya memiliki prinsip yang berbeda yang sulit dipadukan. Paulus menegaskan bahwa orang yang pernah meninggalkan pelayanan, tidak pantas dilibatkan lagi. Kalau orang tersebut mengulang kesalahan yang sama, pasti melemahkan tim. Namun Barnabas memiliki alasan yang berbeda, yaitu memberi kesempatan kedua.
Akhirnya perpisahan tidak dapat dielakkan. Namun, pekerjaan Tuhan tidak boleh berhenti karena manusianya. Maka, Barnabas membawa Markus ke Siprus, Paulus merekrut Silas, untuk perjalanan misinya ke Siria dan Kilikia.
Sepertinya akhir yang kurang menggembirakan. Namun kelak, terjadi rekonsiliasi. Paling tidak dari sisi Paulus, yang menerima Markus kembali sebagai anak rohaninya (2Tim. 4:11).
Kita tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mengizinkan perpisahan seperti itu. Akan tetapi kita percaya, di balik kelemahan manusia Tuhan berkarya. Paulus enggan memberi kesempatan kepada Markus, tetapi Tuhan memiliki rencanaNya sendiri untuk Markus. Bukankah kelak dialah penulis Injil Markus? Bagaimana dengan kamu? Tuhan juga punya rencana indah untukmu.