Alkitab adalah kitab misi. Allah bermisi bagi umat manusia ciptaanNya. Allah memakai hamba-hamba-Nya untuk mewujudkan kerajaan-Nya di bumi milik-Nya. Kerajaan Allah berarti Allah disembah dan dimuliakan oleh ciptaan-Nya, dan umat ciptaan-Nya menikmati sukacita dan damai sejahtera dalam lingkup pemerintahan-Nya.
Sayangnya dosa merusak kemanusiaan, sehingga manusia ada dalam permusuhan dengan Allah. Manusia menggantikan ibadah kepada Allah dengan menyembah ilah-ilah lain, yang pada hakikatnya mati, yang di baliknya ada kuasa Iblis. Rupa-rupa penderitaan dialami manusia.
Allah tidak rela umat-Nya binasa, Ia mengutus hamba-hamba-Nya untuk membawa balik mereka kepada-Nya. Di Perjanjian Lama, Allah memakai Israel untuk menjadi imam bagi bangsa-bangsa lain untuk mengenal dan menyembah TUHAN, Allah Israel. Serta menjadi model hidup kudus bagi bangsa-bangsa tersebut. Sayang Israel gagal.
Di Perjanjian Baru, Allah mengutus Yesus, Putra tunggalNya, untuk menebus umat manusia kembali dalam persekutuan kudus dengan Allah Bapa. Kristus sukses dalam tugas-Nya, dan memercayakan misi pemberitaan kabar baik ini kepada gereja.
Gereja perdana, sebagaimana disaksikan Kisah Para Rasul, dengan pimpinan Roh Kudus, menunaikan tugas ini dengan setia. Dari zaman ke zaman tongkat estafet misi diteruskan dari satu generasi gereja ke generasi berikutnya. Sudahkah generasi kita menerima tongkat tersebut, dan menunaikan tugas misi Allah yang mulia ini?