Bagaimana seorang misionaris tahu ke mana Tuhan mengutusnya pergi? Tentu yang paling dasar ialah melalui doa puasa dan merenungkan firman Tuhan yang akan mengasah pendengaran iman kita (Kis 13:2-3; Lih. Yes. 50:4-5).
Dengan melatih kepekaan seperti di atas, kita belajar mengerti kehendak Tuhan. Paulus belajar peka ketika Roh Kudus melarang atau menghalang-halangi rencananya hendak ke Asia maupun ke Bitinia (ay. 6-7). Tidak mudah untuk menyadari hal ini. Apalagi kalau kita sudah membuat rencana kerja yang detail dan rencana tersebut sepertinya sudah tepat. Dibutuhkan kerendahan hati dan ketaatan, serta mengalahkan keinginan atau ambisi pribadi.
Paulus juga belajar peka akan kebutuhan yang dibukakan kepadanya. Penglihatan Makedonia itu memperlihatkan kepada Paulus bahwa di daratan Eropa ada jiwa-jiwa yang perlu dilayani dengan Injil. Konfirmasi bahwa inilah kehendak Tuhan juga didapat dari rekan kerja yang bersama-sama meyakini bahwa Tuhan mengutus mereka ke Eropa (ay. 10 ?...kami menarik kesimpulan...?).
Seorang hamba Tuhan pernah berkata, setiap orang Kristen adalah misionaris, dan setiap tempat adalah ladang misi. Kiranya Tuhan menolong setiap kita, menyadari panggilan misi kita di tempat-tempat tertentu yang akan Tuhan tunjukkan. Yang penting ialah kesediaan untuk taat memenuhi panggilan misi tersebut.