Melayani Tuhan selalu ada suka dukanya. Sukanya ketika melihat jiwa baru bertobat, dan bertumbuh sebagai murid Tuhan, semakin hari semakin serupa Yesus. Dukanya, tentu ketika orang mengeraskan hati tidak mau bertobat, atau murid Tuhan jatuh dalam dosa, dan ketika aniaya datang karena pelayanan kita.
Di Korintus, hampir sama dengan di tempat-tempat lain. Ada suka, ada duka. Ada penerimaan, ada penolakan. Penolakan dari orang sebangsanya sebenarnya yang paling menyakitkan. Penolakan itu sedemikian rupa sampai Paulus tegas menyatakan ?Biarlah darahmu tertumpah atas kepalamu sendiri;...Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain? (ay. 6). Akan tetapi, Tuhan meneguhkan hati Paulus dengan janji penyertaan dan perlindungan-Nya (ay. 9-10). Sehingga walaupun sampai akhir pelayanan di Korintus, tetap saja orang-orang Yahudi memusuhinya dan memakai berbagai cara untuk menghancurkannya, Paulus setia dengan tugas penggembalaan jemaat di situ. Tuhan sendiri berkarya sehingga bukan hanya orang-orang nonYahudi yang bertobat, tetapi orangorang sebangsanya pun dimenangkan kepada Kristus (ay. 7-8).
Apa yang terjadi pada Paulus, terjadi juga pada hambahamba-Nya yang lain, termasuk juga kamu dan saya! Namun, janji penyertaan dan perlindungan Tuhan juga diberikan kepada setiap kita yang percaya dan setia dalam panggilan pelayanan.