Ingat Simon si ahli sihir di Samaria (Kis. 8:9-19; SAUH Remaja Kisah Para Rasul 1)? Ia melihat kuasa Roh yang didemonstrasikan rasul Petrus dan Yohanes, dan ingin membeli kuasa tersebut untuk dipraktikkannya.
Terinspirasi oleh demonstrasi kuasa Roh pada Paulus (ay. 11-12), para tukang jampi Yahudi menggunakan nama Yesus untuk mengusir roh jahat yang merasuk orang-orang di Efesus. Memang Efesus dikenal sebagai kota dengan banyak berhala, dan penyembah dewi Artemis. Tentu saja penyalahgunaan nama Yesus tidak menghasilkan apa-apa. Yang terjadi malah roh jahat menggagahi mereka (ay. 16).
Demonstrasi kuasa Tuhan yang luar biasa itu, ditambah kesaksian firman dari Paulus dan para murid Tuhan mendatangkan suatu kebangunan rohani di Efesus. Banyak orang yang terlibat penyembahan berhala dan sihir bertobat. Tanda pertobatan mereka ialah dimusnahkannya semua buku sihir mereka, yang mencapai nilai 50.000 uang perak (ay. 19). Satu mata uang perak setara dengan upah pekerja harian saat itu. Kalau dirupiahkan (upah satu hari kerja Rp. 100.000.-) mencapai 5 milyar. Hal ini menjadi isu sosial ekonomi bagi penduduk Efesus, seperti yang nyata pada perikop sesudah ini.
Pertobatan sejati selalu radikal, berubah dari akarnya, yaitu meninggalkan dosa. Apakah Kamu sudah bertobat?