Penyakit kusta merupakan penyakit kulit yang sangat cepat menular. Orang yang menderita kusta tidak boleh mendekat apalagi besentuhan dengan orang lain. Menurut hukum Yahudi, ia najis. Bahkan orang menganggapnya sedang dihukum Tuhan. Kasihan sekali orang terkena kusta! Mereka dikucilkan dari masyarakat, bahkan keluarganya pun menjauhinya.
Entah dari mana keberanian orang kusta itu mencari Yesus dan dengan iman memohon kesembuhan dari pada-Nya. Yang pasti Yesus peduli dengannya. Hati Yesus tergerak oleh belas kasih sehingga Ia pun menyembuhkan orang kusta yang datang kepadaNya (ay. 41). Yang menarik ialah, Yesus tidak menyuruh orang yang sudah sembuh itu ke dokter, melainkan ke imam (ay. 43-44). Mengapa? Karena Yesus bukan sekadar menyembuhkan penyakitnya, tetapi memulihkan statusnya di masyarakat. Menurut hukum Yahudi, hanya imamlah yang dapat menyatakan orang tersebut sudah tahir dan boleh kembali ke tengah masyarakat.
Dosa itu seperti kusta, menular dan mematikan dan juga mengucilkan seseorang dari Tuhan. Puji Tuhan, Yesus peduli dan mau membebaskan kita dari belenggu dosa, dan memulihkan hubungan kita dengan Allah. Mari naikkan syukur kita kepadaNya.Mari juga ajak teman-temanmu untuk datang kepada Yesus meminta pengampunan-Nya. Yesus mengasihi mereka juga.