Bertobat berarti berpaling dari jalan yang salah menuju arah yang benar. Pertobatan sejati akan berdampak pada perubahan hidup bukan hanya diri sendiri tetapi juga lingkungannya. Misalnya di sebuah kantor, seorang karyawan yang suka korupsi bertobat. Ia berhenti korupsi. Ia mencukupkan hidupnya dengan gaji saja. Namun, bagaimana dengan keluarganya yang sudah terbiasa hidup enak dari hasil korupsinya? Bagaimana dengan teman-teman di kantornya yang biasa bersama-sama korupsi?
Akibat pertobatan yang terjadi, banyak orang Efesus tidak lagi menyembah dewi Artemis. Yang paling kena dampak secara ekonomi tentunya orang yang bergerak dalam pengadaan patung dewi Artemis. Namun, Demetrius menghasut sesama pengrajin patung seolah-olah ini isu pelecehan agama (ay. 27). Akibatnya terjadi unjuk rasa besar-besaran di pusat kota (ay. 29). Hanya ancaman dari pihak panitera kota bahwa mereka bisa dituduh melakukan huru hara dari pihak pemerintah Romawi yang membuat unjuk rasa ini bubar (ay. 39-40).
Di sisi iman Kristen, kerugian ekonomi tidak dapat dibandingkan dengan jiwa-jiwa yang bertobat! Ingat, Yesus juga pernah mengizinkan 2000 babi mati masuk jurang sebagai ganti seorang penduduk Gerasa diselamatkan dari roh jahat (Mrk.5:1-20). Pertobatan sejati membawa perubahan radikal dalam hidup orangnya, tetapi juga berdampak dalam sosial masyarakatnya. Siapkah kamu menghadapinya?