Popularitas Yesus melonjak karena si orang kusta yang disembuhkan Yesus dalam perikop kemarin, pergi ke manamana untuk menceritakan mukjizat tersebut (1:45). Akibatnya, banyak orang datang, entah untuk menyaksikan perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus, atau untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit yang mereka derita.
Namun, Yesus bukan sekadar pembuat mukjizat yang menyembuhkan orang-orang sakit. Yesus datang untuk mengampuni dosa! Itu sebabnya dalam kisah ini, kita membaca bagaimana Yesus memakai kesempatan untuk menunjukkan diri-Nya memiliki otoritas untuk mengampuni dosa.
Kesempatan itu datang ketika Yesus melihat upaya iman empat teman si lumpuh, dan iman si lumpuh itu sendiri untuk menemui Yesus. Yesus menunjukkan diri-Nya Anak Allah yang sanggup mengampuni dosa. Dengan menunjukkan bahwa Dia tahu apa yang dipikirkan para ahli taurat dan terutama dengan menyembuhkan si lumpuh, Yesus menyatakan keilahian-Nya. Hasilnya, orang banyak yang melihat karya-Nya tersebut memuliakan Allah (ay. 12).
Selain menyatakan keAllahan-Nya, tindakan penyembuhan itu juga menunjukkan kasih ilahi-Nya kepada manusia yang karena dosa dibelenggu berbagai rupa penderitaan. Kuasa-Nya masih sama sampai sekarang. Kamu dapat berbagi dengan temantemanmu bahwa Yesus mengasihi mereka dan mau menolong apa pun masalah mereka. Bahkan kamu dapat menjadi kepanjangan tangan kasih-Nya untuk menolong mereka.