Seperti Yesus dahulu begitu ditakuti oleh para pemimpin Yahudi, sehingga mereka menggunakan segala cara untuk menghabisi nyawa-Nya. Demikian juga, Paulus, begitu dibenci dan ditakuti oleh orang-orang Yahudi ini sehingga, rencana keji pun disiapkan untuk membunuhnya!
Bedanya, kalau Yesus oleh karena kehendak Allah memang harus mati di tangan mereka, para musuh-Nya. Paulus oleh kehendak Allah harus ke Roma, untuk memberitakan Injil ke ujung dunia, sehingga apa pun akal busuk para pembencinya, tidak berhasil.
Allah melindungi Paulus melalui cara yang tidak terduga. Pertama, Ia memakai keponakan Paulus yang ?kebetulan? mendengar rencana jahat tersebut (ay. 16-22). Rencana yang didukung oleh para imam dan tua-tua Yahudi (kebanyakan orang Saduki) terbongkar sehingga sampai bukan hanya kepada Paulus, tetapi juga kepada kepala pasukan yang bertugas menjaganya. Kedua, Ia memakai Klaudius Lisias, kepala pasukan Romawi untuk mengirim Paulus ke Kaisarea, dengan dikawal 470 prajurit demi menyelamatkan Paulus dari upaya penyergapan para musuhnya.
Yesus pernah menjanjikan penyertaan-Nya atas hamba-hamba-Nya yang taat melakukan firman-Nya, menjadikan semua bangsa murid-Nya. Jadi jangan pernah takut menghadapi para musuh yang menghalalkan segala cara untuk membungkam kesaksian kita. Tuhan kita berdaulat memakai apa dan siapa saja untuk memastikan rencana-Nya tercapai!