Dengan siapa saja kamu bergaul? Kalau kamu tahu seorang siswa di sekolahmu itu nakal, atau orang tuanya bukan orang baik-baik, sudikah kamu berteman dengannya? Biasanya kita diajarkan orang tua kita atau guru kita untuk tidak sembarangan bergaul.
Yesus memilih sikap yang berbeda. Dia bergaul dengan para pemungut cukai dan orang-orang yang dicap orang Yahudi saleh sebagai orang berdosa. Dia bahkan memilih Lewi, si pemungut cukai sebagai salah seorang muridNya. Terbayang tidak, reaksi para murid lainnya? Walau mereka bukan orang-orang yang memiliki status sosial tinggi, tetapi mereka bukan antek penjajah seperti pemungut cukai. Pemungut cukai bekerja bagi pemerintah Romawi yang menjajah bangsa Yahudi saat itu dengan memungut pajak dari mereka.
Markus tidak mencatat reaksi para murid, melainkan para ahli taurat. Mereka protes keras kepada para murid Yesus. Jawaban Yesus sekali lagi menunjukkan kepedulian ilahi atas orang berdosa. Ya, Yesus datang untuk mengampuni orang berdosa sama seperti dokter datang untuk menyembuhkan orang sakit (ay. 17).
Kamu yang sudah disembuhkan oleh Yesus dari penyakit dosamu, maukah memberitahukan Sang Dokter itu kepada temantemanmu, atau sanak keluargamu yang belum mengenal Dia? Jangan lupa tunjukkan dirimu sebagai seseorang yang sudah disembuhkan dari penyakit rohani.