Salah satu faktor penting dalam kepemimpinan ialah mendapatkan loyalitas dari mereka yang dipimpin. Loyalitas itu akan ada kalau pemimpinnya dipercayai. Catatan penutup kitab Ulangan memberitahu kita bahwa setelah Musa mati, dan lewat masa perkabungannya, Yosua segera mendapatkan penerimaan dari umat Israel (Ul. 34:9). Tuhan sendiri telah menetapkan Yosua menggantikan Musa (Ul. 31:1-8). Musa sendiri dengan tulus memberkati Yosua untuk meneruskan kepemimpinannya.
Perikop hari ini menunjukkan bagaimana umat Israel menerima kepemimpinan Yosua. Tidak ada yang memprotes Yosua saat ia memerintahkan rakyat untuk mempersiapkan diri memasuki tanah Kanaan (ay. 10-11). Suku-suku Ruben, Gad, dan separuh Manasye menunjukkan komitmen mereka. Mereka telah mendapatkan izin Musa untuk menetap di seberang timur sungai Yordan, dengan syarat kaum lelaki suku-suku ini tetap menyeberang bersama saudara-saudara mereka serta membantu mereka mengalahkan penduduk Kanaan (Bil. 32). Mereka hanya boleh kembali ke seberang timur sungai Yordan bila tanah Kanaan telah ditaklukkan. Ketika Yosua mengingatkan akan kewajiban ini, kedua setengah suku tersebut menerimanya dengan sepenuh hati.
Mendapatkan komitmen tidak mudah. Kita harus menunjukan karakter kepemimpinan yang meneladani Kristus, yaitu kepemimpinan yang melayani. Wibawa kepemimpinan kita harus berasal dari Allah.