Yosua 3:1-17
Menyeberang dengan iman
1 November 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
![](javascript:fbShare("", "http://www.bathera.or.id/reflection.jsp?reflectionId=234", "Menyeberang+dengan+iman", "Apa beda penyeberangan Laut Teberau, dahulu oleh generasi pertama Israel yang keluar dari Mesir (Kel. 14), dengan penyeberangan Sungai Yordan sekarang? Dahulu Israel sedang dikejar musuh untuk ditawan", "http://www.bathera.or.id/images/reflection.jpg", 520, 350))
Apa beda penyeberangan Laut Teberau, dahulu oleh generasi pertama Israel yang keluar dari Mesir (Kel. 14), dengan penyeberangan Sungai Yordan sekarang? Dahulu Israel sedang dikejar musuh untuk ditawan atau dibinasakan. Sekarang mereka akan masuk ke sarang musuh. Dulu Musa menjadi pemimpinnya, sekarang Yosua. Dulu tongkat Musa berperan membelah laut, kini kaki para imam yang mengangkut Tabutlah yang berperan.
Jauh lebih penting melihat apa yang tetap sama dari kedua peristiwa itu. Yaitu, Tuhan yang memandu umat-Nya memasuki babakan baru kehidupan mereka. Pada peristiwa pertama Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Yang kali ini mereka meninggalkan masa pengembaraan padang gurun, untuk menetap di tanah perjanjian. Kedua peristiwa ini menunjukkan kasih setia Allah atas umat-Nya.
Demikian juga dengan iman para pemimpin umat. Dahulu, Musa dengan iman mengacungkan tongkat membelah laut (Kel. 14:16, 21). Sekarang, Yosua dengan perintahnya dan para imam dengan kaki mereka yang berjejak di Sungai Yordan membelah sungai (ay. 15-17). Perlu iman yang sungguh-sungguh memercayai Allah yang setia.
Allah yang sama, dahulu telah menyeberangkan umat-Nya dengan selamat, siap untuk menyertaimu menyeberangi lintasan perjalanan hidupmu yang sesulit dan seberbahaya apa pun. Beranikah kamu memercayakan hidupmu kepada Yesus dan berjalan bersama Dia?
Jauh lebih penting melihat apa yang tetap sama dari kedua peristiwa itu. Yaitu, Tuhan yang memandu umat-Nya memasuki babakan baru kehidupan mereka. Pada peristiwa pertama Tuhan membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Yang kali ini mereka meninggalkan masa pengembaraan padang gurun, untuk menetap di tanah perjanjian. Kedua peristiwa ini menunjukkan kasih setia Allah atas umat-Nya.
Demikian juga dengan iman para pemimpin umat. Dahulu, Musa dengan iman mengacungkan tongkat membelah laut (Kel. 14:16, 21). Sekarang, Yosua dengan perintahnya dan para imam dengan kaki mereka yang berjejak di Sungai Yordan membelah sungai (ay. 15-17). Perlu iman yang sungguh-sungguh memercayai Allah yang setia.
Allah yang sama, dahulu telah menyeberangkan umat-Nya dengan selamat, siap untuk menyertaimu menyeberangi lintasan perjalanan hidupmu yang sesulit dan seberbahaya apa pun. Beranikah kamu memercayakan hidupmu kepada Yesus dan berjalan bersama Dia?