?Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku? (Za. 4:6). Kutipan dari kitab Nabi Zakharia ini mungkin tepat melukiskan kehancuran Yerikho oleh pasukan Israel.
Bayangkan, Israel mengepung Yerikho bukan dengan pasukan yang bersenjata lengkap. Mereka hanya mengelilingi tembok tebal yang melindungi kota itu selama tujuh hari berturut-turut. Enam hari pertama, mereka hanya mengelilingi satu kali setiap harinya. Barulah pada hari ketujuh mereka berkeliling tujuh kali, lalu para imam meniup sangkakala dan seluruh pasukan bersorak sorai. Mukjizat terjadi! Tembok itu runtuh. Israel menang tanpa berperang.
Banyak orang modern menolak peristiwa itu sebagai mukjizat. Mereka mengatakan itu adalah gejala alam yang bisa dijelaskan secara ilmu fisika gelombang. Walaupun bisa dijelaskan secara ilmiah, tetap saja itu sebuah mukjizat. Allah mengatur gejala alam yang pas terjadi saat Israel sedang menunaikan tugas mereka menaklukkan benteng pertama dan utama tanah Kanaan.
Perlu iman untuk pasukan Israel taat pada cara Allah mengalahkan musuh mereka. Sebagaimana Rahab yang karena
imannya, menggantungkan tali kirmizi di jendela rumahnya (2:21), dan ia beserta seisi rumahnya diselamatkan (ay. 23, 25). Kamu juga bisa menyaksikan Allah berkarya menggenapi rencana-Nya di hadapan para musuh-Nya. Percayakah kamu?