Berperang melawan musuh yang lebih kuat harus memakai strategi jitu. Sembarangan menyerang malah bisa runyam. Itu yang terjadi kemarin (6:2-5).
Secara psikologis, kekalahan pertama Israel atas kota Ai pasti membekas. Namun dosa sudah dibereskan, Allah kembali berkenan. Sebaliknya, rakyat Ai pasti ke-pede-an karena kemenangan gemilang pertama mereka. Hal inilah yang dipakai Yosua sebagai strategi untuk mengalahkan mereka.
Dengan membagi dua pasukannya, Israel seolah tampil sama seperti pertama kali di mata orang Ai padahal, ada pasukan tersembunyi siap menyerbu kota Ai. Saat seluruh kekuatan Ai dikerahkan ((ay. 14, 16-17) untuk mengejar pasukan pertama, yang seolah-olah terdesak mundur (ay. 15), pasukan kedua Israel tanpa mendapat rintangan masuk dan membakar kota Ai (ay. 18-19). Keadaan dengan cepat berbalik. Pasukan Ai dihancurleburkan. Kemenangan Israel jauh lebih gemilang daripada kekalahannya tempo hari.
Strategi apa yang harus dipakai anak-anak Tuhan melawan musuh? Ingat, musuh kita bukan darah dan daging, melainkan kuasa di baliknya (Ef. 6:12; ?roh-roh jahat di udara?). Jadi harus dilawan dengan menggunakan firman dan
doa! Dengan firman Tuhan, kita mengenali tipu daya Iblis sehingga tidak terpedaya olehnya. Dengan doa kita beroleh kekuatan Allah untuk bertahan menghadapi tantangan, bahkan menang.