Apakah kamu seorang kidal? Minderkah kamu? Dalam beberapa budaya, seorang yang kidal dianggap kurang baik. Coba ingat-ingat waktu kamu masih kecil. Kita diajar untuk menggunakan tangan yang manis (kanan) untuk menerima sesuatu. Bahkan di sekolah, guru mungkin memaksa kita menulis dengan tangan kanan, dan (waktu saya masih kecil) memukul tangan kiri dengan penggaris agar jangan digunakan!
Tokoh kisah ini berpusat pada Ehud, si kidal (ay. 15). Allah membangkitkan Ehud untuk menyelamatkan umat-Nya dari penindasan Moab. Karena kidal, ia bisa mengelabui musuh (ay. 16). Pedang yang disembunyikan di pinggang kanan tidak terdeteksi oleh musuh. Ehud tidak salah ketika menyatakan kepada Eglon bahwa ia membawa pesan dari Allah (ay. 20). Itulah pesan penghakiman-Nya atas kejahatan si raja Moab.
Ada orang yang mengatakan bahwa Ehud licik. Jangan lupa, itu masa peperangan. Yang Ehud lakukan ialah bersiasat menghadapi lawan yang secara militer lebih kuat. Jangan lupa pula, Tuhanlah yang mengurapinya menjadi hakim (ay. 15).
Tuhan tidak terduga. Ia bisa memakai siapa saja dengan apa saja, termasuk yang dianggap orang sebagai kelemahan. Samgar (ay. 31) hanya dengan sebatang tongkat mengalahkah 600 musuh. Yang penting, kamu mau dipakai-Nya. Ayo serahkan hidupmu kepada-Nya.