Dunia ini dunia lelaki, demikian pandangan masa lampau. Zaman sekarang kita mengenal emansipasi. Kaum Wanita menuntut hak diperlakukan setara dengan kaum lelaki. Sebenarnya Alkitab mengajarkan bahwa pria-wanita setara di mata Tuhan. Hanya beda fungsi! Pria adalah kepala rumah tangga, pemimpin, dan melakukan pekerjaan lebih dengan akal dan otot. Wanita, ibu rumah tangga, manajer, dan melakukan pekerjaan lebih dengan akal dan perasaan.
Dalam kisah hakim berikut ini seharusnya Barak yang maju dan memimpin pasukan Israel melawan Kanaan (ay.6-7). Sayang, ia menolak panggilan mulia tersebut (ay. 8). Tuhan tetap memimpin Israel mengalahkan Kanaan, tetapi sang pemimpin justru Debora, si nabi dan hakim wanita (ay. 4). Serta kehormatan justru didapat oleh seorang perempuan Keni, suku asing di Israel, yang membunuh panglima perang Kanaan, Sisera (ay. 17-21).
Sebenarnya ada banyak peran yang bisa diambil kaum Wanita untuk melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi zamannya. Tidak harus peran pemimpin, tetapi peran pengelola (manajer), guru, pengasuh, ibu rumah tangga, dst. Semua peran itu mulia dan Tuhan menghargainya.
Kamu juga bisa. Serahkan dirimu pada Tuhan! Dia mau memakaimu menjadi alat berkat-Nya buat teman-temanmu dan orang-orang di sekelilingmu.