Inkarnasi bukan ajaran yang mudah dimengerti. Bagaimana bisa Allah menjadi manusia. Akan lebih sulit lagi ajaran Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus, adalah sekaligus manusia dan Allah. Orang lebih mudah menerima Yesus adalah manusia, guru yang agung, nabi. Namun, Alkitab, dan secara khusus Perjanjian Baru menegaskan keIlahian Yesus.
Pertama, Dia dilahirkan walau melalui rahim Maria, ibunya, tapi kehamilan Maria ialah oleh Roh Kudus (Luk. 1:35; Mat. 1:20). Oleh sebab itu Ia tidak mewarisi dosa manusia!
Kedua, Yesus sendiri sadar akan keIlahian-Nya. Dalam catatan Lukas, sejak usia remaja (Luk. 2:49). Demikian juga, dua pribadi Tritunggal, Allah Bapa dan Roh Kudus menyatakan perkenan mereka atas Yesus yang akan memulai karya-Nya di dunia ini (Mat. 3:16-17; Mrk. 1:10-11; Luk. 3:21-22).
Ketiga, Yesus menunjukkan otoritas dan kuasa-Nya sebagai otoritas dan kuasa Allah melalui, pengajaranNya, pengampunan-Nya atas orang berdosa, mukjizat penyembuhan orang sakit yang Ia demonstrasikan, kuasaNya yang mengusir roh-roh jahat dari manusia, kuasa-Nya yang mengendalikan alam, kuasa-Nya atas kematian, dan terutama atas kematianNya sendiri. Dia bangkit dari kematian sebagai bukti utama Dia adalah Allah yang hidup.
Rasul Paulus berkata, suatu hari kelak, semua lutut akan bertelut, dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus ialah Tuhan (Flp. 2:10-11).