Hakim-hakim 8:4-21

Dinodai pembalasan

8 Desember 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Kalau sedang lelah, kadang perasaan kita tidak terkendali. Emosi cepat naik, apalagi kalau ada orang yang usil atau ngeyel.

Sayang sekali, kegemilangan kemenangan perang terhadap Midian yang sudah di tangan dinodai dengan pembalasan dendam. Penolakan orang-orang Sukot dan Pnuel memberikan bantuan kepada pasukan Gideon yang sedang kelelahan dan masih harus mengejar sisa-sisa Midian, wajar membuat Gideon kecewa. Namun, ancamannya terhadap kedua kota ini (ay. 7, 9) dan pembalasannya yang kejam (ay. 13-17) merupakan tindakan yang keliru. Sepertinya pembunuhan 2 raja Midian itupun bermotifkan dendam (ay. 18-21). Pembalasan Gideon terhadap Sukot dan Pnuel seolah menempatkan mereka sebagai musuh setara Midian. Sikap arifnya yang ditunjukkan kepada orang Efraim (ay. 2-3) sirna dan digantikan dengan sikap angkara murka. Perbuatannya itu seolah mencerminkan perasaan tersembunyinya bahwa dialah sebenarnya yang berjasa untuk memerdekakan Israel dari Midian.

Sombong dan dendam dekat sekali. Sombong ialah merasa diri berjasa, dendam muncul ketika kita diremehkan. Mintalah Tuhan untuk menjaga hatimu. Setiap keberhasilan adalah anugerah Tuhan. Sikap orang lain meremehkan kita, merupakan tanggung jawabnya sendiri. Kiranya Tuhanlah mengendalikan kita melalui Roh-Nya sesuai dengan buah Roh, penguasaan diri (Gal. 5:23).
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design