Petrus pernah bertanya kepada Yesus, ?Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?...? (Mat. 18:21). Jawaban Yesus mencengangkan, 70x7 alias tidak terhingga!
Hakim-hakim mencatat berulang kali Israel berkhianat terhadap-Nya. Berulangkali pula Tuhan mengampuni setelah mereka berseru minta tolong seraya mengakui dosa. Adakah batas pengampunan-Nya?
Semakin hari semakin merosot moral dan iman umat Israel. Di pasal ini, tidak disebutkan Israel berseru kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, apalagi bertobat. Seorang penafsir berkata, Israel tidak lagi merasa Filistin sebagai musuh kejam yang menindas mereka. Pengaruh Filistin begitu merasuki orang Israel, sehingga mereka hanyut dalam budaya-agama Filistin.
Namun, Tuhan berinisiatif untuk menyelamatkan umat-Nya yang sedang tenggelam dalam dosa. Ia mengutus seorang nazir-Nya (ay. 5). Nazir ialah seorang yang dikuduskan bagi Allah! Dialah Simson, yang akan menjadi penyelamat Israel.
Kisah kelahiran Simson mirip dengan kelahiran Yesus! Malaikat mewartakannya kepada sang bunda, menunjukkan kehidupan seperti apa yang harus dijalani sang penyelamat, dan apa tugas penyelamatannya. Bedanya Simson manusia biasa yang penuh kelemahan. Tuhan dapat dan mau memakai siapa saja untuk menggenapi maksud-Nya. Maukah kamu dipakai-Nya?