Hakim-hakim 19:1-30

Noda pada umat Allah

24 Desember 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Kemerosotan dalam kerohanian pasti berdampak pada moralitas. Contoh, memperlakukan Tuhan seperti berhala membuat orang berperilaku seperti penyembah berhala. Ia mempersembahkan kurban seperti sesajen untuk menyenangkan dewa, lalu merasa bebas melakukan tindakan amoral.

Pasal 19 memperlihatkan amburadul moralitas umat Israel. Tujuan si orang Lewi, saat pulang kemalaman dari rumah mertuanya, memilih menginap di wilayah sesama orang Israel daripada di daerah asing adalah untuk menghindari perlakuan jahat dari bangsa penyembah berhala (ay. 12). Namun, di Gibea tak seorang pun membuka rumahnya untuk mereka (ay. 15). Ke manakah keramahtamahan timur yang terkenal itu (bdk. Kej. 18:1-8)? Pertolongan datang dari sesama pendatang di kota tersebut (ay. 16-21). Ternyata kedatangan mereka telah diincar oleh penduduk kota yang dursila. Terjadilah tragedi yang memalukan dan memilukan hati (ay. 22-26) yang setara dengan yang dilakukan di Sodom dan Gomora (Kej. 19). Tindakan sang suami memutilasi mayat gundiknya untuk disebarkan ke 12 suku Israel menunjukkan kemanusiaan yang sudah luntur (ay. 29).

Noda pada umat Allah ini marak pada masa kini. Itulah belenggu dosa yang hanya bisa dilepaskan oleh Kristus. Mari saksikan kuasa Kristus yang mengubah hidupmu kepada dunia ini.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design