Kejadian 2:1-3

Merayakan dan menguduskan Sabat

31 Desember 2021
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Merayakan dan menguduskan Sabat
Mengapa Allah berhenti (kata kerja ?sabat?) dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu? Pertama, karena karya penciptaan-Nya sudah selesai. Semua karya-Nya sempurna dan ?baik?, bahkan ?amat baik.? Kedua, untuk merayakan dan menikmati hasil karya-Nya yang sempurna dan ?baik? tersebut.

Sebagai gambar Allah, puncak karya penciptaan-Nya, manusia bisa ikut menikmati dan merayakan karya Allah itu. Pertama, merayakan sabat adalah merayakan karya Allah yang baik dan sempurna. Memelihara ciptaan Allah melalui kerja kita, adalah bagian dari merayakannya! Seperti enam hari Allah menciptakan seisi dunia, demikian kita memakai hari-hari kita untuk menjaga dan memeliharanya.

Kedua, kita merayakan sabat dengan memisahkan hari tersebut dari enam hari kerja untuk beristirahat dan menikmati karya Allah. Itulah tujuan Allah menguduskan (memisahkan untuk penggunaan khusus!) hari ketujuh. Kita butuh beristirahat, juga butuh bersekutu intim dengan Allah di hari perhentian tersebut.

(mengenai pergeseran dari Sabtu ke Minggu, lihat renungan doktrinal hari ke-7 SAUH Keluarga Kejadian jilid satu ini.)

Pasutri, mari kita berkomitmen, merayakan dan menguduskan hari perhentian yang Tuhan sudah sediakan untuk kita. Pertama, menyegarkan ulang jiwa-tubuh kita setelah kerja enam hari. Kedua, menikmati kedekatan dengan Allah, dan dengan pasangan kita juga keluarga kita.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design