Kejadian 3:9-19

Hukuman dosa dan Kasih setia Allah

6 Januari 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Hukuman dosa dan Kasih setia Allah
Akibat dosa yang langsung dirasakan oleh pasutri pertama ialah kehilangan ketulusan. Itu ditandai dengan kesadaran ketelanjangan mereka yang memalukan. Sebelum berdosa, mereka telanjang dan tidak merasa malu (2:25). Mengapa malu dan rasa bersalah? Karena ada sesuatu yang harus mereka sembunyikan dari Allah, yaitu pelanggaran mereka (ay. 7-8).

Kaos, keadaan bingung itu yang dirasakan pasutri pertama. Mereka tunduk pada tipu daya ular dan menolak taat pada firman Allah. Relasi yang kacau ini mempengaruhi relasi-relasi lainnya. Suami menyalahkan istri (ay. 12), istri menyalahkan ular (ay. 13b). Keduanya menyalahkan Allah. Keduanya mengelak bertanggung jawab atas kesalahan mereka.

Allah menghukum mereka dengan sebagiannya menimpakan akibat dosa kepada mereka. Relasi pasutri tidak lagi harmonis (ay. 16b, berahi adalah cara istri menaklukkan suami, pemaksaan adalah cara suami menaklukkan istri!).

Bersyukur, Allah menyediakan jalan keluar dari masalah dosa. Ay. 15 sering disebut oleh pakar biblika sebagai nubuat atau berita Injil dalam bentuk awalnya (proto-evangelicum). Satu hari kelak, ?sumber? dosa itu akan dihancurkan (kepala ular yang diremukkan) melalui kematian Kristus (tumit remuk dari keturunan perempuan).

Kristus sudah mati di kayu salib memerdekakan umat Tuhan dari belenggu dosa. Sudahkah kita, pasutri saling mengampuni dan menyaksikan kuasa Kristus yang memerdekakan itu?
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design