Kejadian 9:18-29

Propagasi dosa (2)

21 Januari 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Propagasi dosa (2)
Dalam kemahatahuan-Nya, Allah tahu bahwa manusia masih memiliki natur berdosa. Air bah bisa menghapuskan jejak dosa pada kemanusiaan sebelum Nuh, tetapi karena natur itu sendiri masih ada, maka Nuh dan keturunannya berpotensi jatuh dalam dosa (8:21).

Mabuk oleh anggur sering dipakai sebagai ilustrasi orang yang tidak menguasai diri sehingga bertindak memalukan (Ams. 23:35; Kej. 19:33, 35). Kemabukan Nuh membuat ia membiarkan diri terlihat ketelanjangannya. Godaan itu tidak mampu dikendalikan oleh salah satu putranya, Ham sehingga bukannya menutupi ketelanjangan ayahnya malah menertawakan dan menggosipkannya kepada kedua saudaranya. Syukur, Sem dan Yafet menolak turut serta dalam kekejian tersebut.

Sepertinya nubuatan yang diucapkan Nuh mengenai Kanaan, putra Ham menunjukkan betapa cepat dosa merusak dan merasuk keturunan saleh ini, seperti dulu pada keturunan Kain (bdk. 4:23-24). Kelak keturunan Sem kawin campur dengan keturunan Ham (Kanaan), mengulang kembali sejarah nenek moyang Nuh (bdk. 6:1-3)!

Inilah fakta belenggu dosa pada kemanusiaan. Bila bukan oleh kasih setia Allah kepada ciptaan mulia-Nya, tentu kemanusiaan sudah hancur lebur. Bersyukur karena kita sekarang memiliki Kristus yang sudah menang atas kuasa dosa. Mari kita yang sudah dimerdekakan dari dosa, beritakan Kristus kepada mereka yang masih dibelenggu dosa.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design