Kejadian 16:1-16

Ulah manusia dan kedaulatan Allah

6 Februari 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Ulah manusia dan kedaulatan Allah
Aesop, filsuf Yunani kuno yang terkenal dengan dongeng-dongengnya pernah berujar, ?dewa-dewa menolong manusia yang menolong dirinya sendiri.? Ajaran ini tentu saja bertolak belakang dengan ajaran Alkitab yang menegaskan keterbelengguan manusia dalam dosa sehingga mustahil menyelamatkan diri sendiri dari dosa dan hukumannya.

Usul Sarai agar Abram mendapatkan keturunan melalui Hagar, sang budak dari Mesir memang merupakan tradisi yang berlaku pada masa itu. Namun, tindakan ini mencederai iman pasutri patriakh ini. Sepertinya usaha mereka adalah untuk menolong Allah menggenapi janji-Nya kepada Abram. Hamilnya Hagar menimbulkan kekacauan. Hagar menjadi sombong (ay. 4). Sarai mempersalahkan Abram (ay. 5). Abram, menolak tanggung jawab dengan mempersilakan Sarai bertindak (ay. 6).

Allah harus campur tangan lagi. Di satu sisi, Dia melindungi Hagar dan kelak Ismael akan menjadi bangsa yang besar (ay. 10-12). Di sisi lain, garis keturunan sejati berkat Abram tetap melalui Sarai. Namun, masalah yang timbul di kemudian hari memang menjadi pembelajaran untuk tidak sekali-kali mencoba memaksakan akal manusia menggantikan rencana Allah yang berdaulat.

Jangan coba-coba dengan hikmat sendiri ?menolong? Allah menggenapi janji-Nya. Kedaulatan Allah di atas segala-galanya. Belajar tunduk pada cara dan waktu Allah, sebagaimana Alkitab menyatakannya.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design