Tanah perjanjian

23 Februari 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Tanah perjanjian
Saat saya lagi menulis renungan ini, isu hangat yang dibicarakan orang banyak ialah pengakuan mengejutkan presiden Amerika Serikat, Donald Trump bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel modern!

Pertanyaannya, apakah janji Tanah Perjanjian kepada Abraham dan keturunannya, Israel di kitab Kejadian (pasal 12), yang digenapi kelak pada masa Yosua, dan kemudian Israel kehilangan tanah tersebut pada masa kekuasaan Babel masih merupakan isu iman Kristen kita pada masa kini?

Para ahli Alkitab paling sedikit terbagi dua dalam memahami isu ini. Yang pertama mengatakan Israel sekarang masih umat perjanjian. Tanah Kanaan (sekarang Palestina) masih tanah Perjanjian yang milik Israel sah. Sehingga isu ini disambut hangat oleh mereka seolah penggenapan akhir zaman, pendirikan bait Allah ke-3, sesuai dengan nubuat penglihatan Yehezkiel (Yeh. 40-48) yang sedang digenapi.

Di pihak lain, tidak sedikit para pakar Alkitab yang percaya bahwa Israel masa kini tidak ada hubungannya dengan Israel PL, kecuali bahwa mereka keturunan secara darah. Israel PL sudah gagal dalam memenuhi panggilan misinya menjadi kerajaan imam(at) dan model bangsa yang kudus bagi bangsa-bangsa lain (Kel. 19:6). Jadi tanah perjanjian, bait Allah, Yerusalem tidak dilihat lagi sebagai janji yang harus digenapi secara harfiah.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design