Kejadian 27:30-40

Penyesalan yang terlambat

5 Maret 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Penyesalan yang terlambat
Nasi sudah menjadi bubur. Kesalahan yang sudah diperbuat, tidak dapat diperbaiki lagi. Orang yang bersalah harus menanggung akibatnya sendiri.

Penulis surat Ibrani melihatnya dalam hukum sebab akibat. Karena Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub, saat Esau hendak mengeklaim berkat kesulungannya itu, ia ditolak. Kepadanya tidak diberikan kesempatan memperbaiki kesalahannya, sekalipun dengan mencucurkan air mata (Ibr. 12:16-17).

Ishak dan Esau tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ishak karena sengaja menolak rencana Allah untuk memberkati Yakub. Esau karena nafsunya telah membuatnya kehilangan hak kesulungannya untuk menerima berkat. Untuk orang-orang seperti itu, Paulus berkata, ?Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi? (Flp. 3:19).

Inikah akhir tragis keluarga pilihan Allah? Syukur kepada Allah, tidak harus demikian. Allah yang berdaulat mengizinkan duka dan derita dialami oleh masing-masing pihak dari keluarga ini. Namun, masa depan mereka masih ada di tangan Dia yang penuh kasih. Bahkan bagi Esau sekalipun. Bagian akhir ucapan Ishak kepada Esau membersitkan pengharapan (ay. 40b).

Semua yang terjadi adalah catatan sejarah untuk tidak kita ulangi dalam keluarga kita. Mari pasutri, kerjakan PR Anda untuk memastikan keluarga Anda diberkati Tuhan.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design