Kejadian 35:16-29

Kematian: duka atau harapan

26 Maret 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Kematian: duka atau harapan
Bagaimana menghadapi kematian? Alkitab mengajarkan bahwa kematian orang percaya bukan akhir tragis, melainkan permulaan kehidupan baru yang bebas dari semua pergumulan semasa hidup.

Keunikan pasal 35 ini ialah mencatat tiga kematian. Pertama, Debora, inang pengasuh Rahel (ay. 8). Kemudian belahan hati Yakub, Rahel (ay. 19). Akhirnya, Ishak, ayah Esau dan Yakub (ay. 29).

Rahel meninggal sesaat setelah ia melahirkan putra keduanya, dengan susah payah. Karena penderitaannya itu, ia menamakan putra keduanya itu Ben-Oni, yang berarti putra kesedihan (ay. 18). Yakub menolak nama tersebut dan menggantinya Benyamin, yang berarti putra tangan kanan. Yakub melihat pengharapan bahwa di balik kematian Rahel, kehidupan telah lahir. Kematian Rahel tidak sia-sia. Sedangkan kematian Ishak yang sudah sangat tua, di satu sisi menimbulkan dukacita, namun di sisi lain hidupnya puas dengan berkat Tuhan sepanjang hidupnya.

Sayang kisah ?indah? ini diselingi dengan sikap Ruben, putra sulung Yakub yang tidak terpuji (22a). Sepertinya melalui meniduri gundik ayahnya, Ruben ingin memperoleh kesempatan memimpin keluarga ini, apalagi sang ayah sudah mulai tua.

Kematian bagi anak Tuhan tidak mengerikan. Akan tetapi, kehidupan seperti apa yang kita akan jalani sebelum kematian, itu yang penting kita renungkan!
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design