Penolakan terhadap Yesus beragam alasan. Bisa karena sikap dan pengajaran Yesus dianggap berlawanan dengan ajaran yang umum berlaku. Bisa juga karena iri akan popularitas-Nya. Namun, penduduk Nazaret, yang adalah orang sekampung Yesus justru menolak Dia dengan alasan yang berbeda
Yesus ditolak justru karena selama ini mereka mengenal-Nya sejak kecil sebagai anak tukang kayu, yang sederhana, yang biasabiasa saja (ay. 3). Mereka sulit untuk menerima dan memercayai laporan mukjizat dan karya Dia yang disampaikan dari mulut ke mulut dan dibawa dari desa dan kota lain. Inilah gambaran manusia berdosa yang hanya mau percaya atau menerima apa yang sesuai dengan pikiran atau harapan mereka.
Karena penolakan dan kekecewaan mereka, Yesus tidak dapat bertindak banyak di kampung halaman-Nya sendiri. Bukan karena Ia tidak berkuasa, melainkan karena ketidakpercayaan mereka. Sebaliknya, Yesus mengungkapkan keheranan-Nya atas ketidakpercayaan mereka.
Ketidakpercayaan dan penolakan membuat iman lumpuh! Oleh karena itu, kita perlu belajar membuka hati dan pikiran untuk dibentuk oleh Tuhan melalui firman Tuhan yang kita baca dan renungkan setiap hari. Mari kita bertekad untuk mendisiplin diri menggali firman Tuhan dengan teratur. Setiap pemahaman baru yang Tuhan bukakan, kita mau taat menerima dan melakukannya.