Menjadi murid tidak hanya belajar pengetahuan, tetapi bagaimana menerapkannya dalam kehidupan. Maka ada kelas-kelas praktikum. Belajar biologi, ada praktikum biologi. Belajar bahasa, ada laboratorium bahasa. Belajar sosiologi ada tugas melakukan pengamatan di pasar. Dan seterusnya.
Para murid sudah belajar dari ajaran dan perbuatan Yesus. Sekarang giliran mereka mempraktikkannya. Yesus mengutus mereka dengan kuasa untuk melakukan tugas mereka. Mereka diutus berdua-dua, artinya mereka dapat saling mengingatkan, menguatkan, dan menolong saat mempraktikkan pemberitaan kabar baik kepada orang lain.
Para murid diajarkan untuk tidak bersandar pada kekuatan sendiri, melainkan pada Tuhan semata. Mereka tidak boleh direpotkan dengan perlengkapan yang bisa membuat mereka tidak fokus pada tugas mereka (ay. 8-9).
Mereka harus menerima dan menyesuaikan diri dengan tempat di mana mereka pergi melayani. Itu tercermin dari perintah Yesus untuk tinggal di satu rumah yang disediakan oleh penduduk yang menerima pelayanan mereka sampai tugas pemberitaan mereka.
Mereka tidak boleh memaksa orang menerima pemberitaan mereka. Mengebaskan debu dari kaki merupakan peringatan bahwa orang menolak pemberitaan mereka menanggung salah mereka sendiri! Setiap orang yang kepadanya kabar baik diberitakan, bertanggung jawab untuk merespons sepadan! Ayo, mari praktikkan apa yang Yesus sudah ajarkan dan contohkan.