Rut 2:8-17

Belas kasih yang tulus

3 Mei 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Belas kasih yang tulus
Sering kali konflik antargenerasi terjadi karena asumsi-asumsi negatif. Orang muda cenderung menilai generasi tua sebagai lamban, kaku, tidak menghargai idealism anak muda. Sebaliknya orang yang lebih tua menganggap anak muda sok tahu, tidak hormat kepada yang lebih tua, dan tidak menghargai sejarah.

Apa yang disaksikan Boas pada Rut, jauh dari prasangka orang tua kepada generasi yang di bawahnya. Perhatikan, berita tentang janda muda yang sangat peduli kepada mertua perempuannya, pasti sudah tersebar di antara penduduk Betlehem (ay. 11). Kini Boas, yang baru kali ini melihat Rut, membuktikan sendiri integritas perempuan muda ini.

Sikap Boas menunjukkan belas kasih yang tulus kepada Rut sehingga untuk seterusnya selama musim menuai Rut dapat mengambil haknya sebagai orang miskin (Ul. 24:19) bagi kesejahteraan keluarganya. Bahkan Boas memerintahkan pegawai-pegawainya untuk dengan sengaja mencecerkan gandum tuaian mereka agar dapat dipungut Rut (ay. 15-16).

Tuhan bekerja melalui ketekunan Rut yang tidak memiliki motivasi apa pun selain memelihara keluarganya, sementara Boas pun terbuka untuk menyatakan belas kasih yang tulus.

Pelihara hati yang tulus serta jauhkan diri dari prasangka. Lebih baik bertanya daripada menuduh. Berikan kemudahan, bukan mempersulit. Itulah yang membuat keluarga kita harmonis.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design