Ester 3:1-15

Gila hormat

17 Mei 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Gila hormat
Dalam sebuah narasi, adanya tokoh antagonis membuat kisahnya menjadi menarik bahkan menegangkan. Apa jadinya dengan cerita tersebut?

Haman, orang Agag adalah tokoh antagonis ini. Ia berikhtiar membinasakan satu bangsa hanya karena seseorang dari bangsa itu menolak menghormatinya (ay.5-6, 8-9, 13).

Mengapa Mordekhai menolak sujud di hadapan Haman? Penolakan Mordekhai mungkin sama seperti ketika Daniel menolak memberi hormat berlebihan kepada rajanya saat itu (Dan. 6).

Namun, bagi Haman penolakan itu bukan sekadar masalah personal melainkan meluas menjadi sentimen kebangsaan. Agag adalah keturunan Amalek (1Sam. 15:20). Bangsa Amalek dengan Israel adalah musuh bebuyutan. Taurat juga melarang relasi apa pun dengan Amalek (Ul. 25:17-19). Penolakan Mordekhai menyembah Haman, menjadi alasan Haman untuk memfitnah bahkan merekayasa cara memusnahkan seluruh bangsa Israel!

Mengapa Haman bisa gila hormat? Karena ia melihat anugerah dari raja sebagai jasa! Artinya ia merasa layak dan pantas untuk dihormati! Sebaliknya, orang yang sadar bahwa hidupnya adalah anugerah Allah semata, tidak akan menjadi gila hormat. Ia selalu mengembalikan hormat dan kemuliaan hanya kepada Allah.

Ingat, pejabat, bos perusahaan, ataupun kepala rumah tangga, hanyalah anugerah Tuhan yang harus diterima dengan rendah hati dan ucapan syukur. Jangan gila hormat!
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design