Teman-teman, kita bertemu lagi. Ya, aku Markus, masih ingin melanjutkan kisah tentang Tuhanku dengan para murid pertama-Nya.
Di bagian pertama kisah Yesus, tentu kalian sudah melihat ketekunan Tuhan membimbing para murid-Nya yang lamban untuk mengerti dan percaya. Yesus tidak cepat hilang sabar terhadap mereka. Kalau kamu jadi Yesus, apakah kamu juga bisa panjang sabar seperti Dia?
Kalau mau cerita apa adanya, aku juga pernah jadi murid serupa mereka. Aku murid Yesus melalui didikan rasul Paulus. Aku tidak mengerti mengapa mengikut Tuhan harus menderita. Aku tidak siap! Sehingga aku lari meninggalkan guruku itu. Mau tahu kisahku, baca deh Kisah Para Rasul 12:25 ? 13:13; 15:35-37. Mari kita kembali kepada kisah Tuhanku. Yesus sedang berjalan menuju Yerusalem. Dia tahu, itulah tujuan akhir hidupNya, menggenapi rencana Allah Bapa untuk mati disalib demi menyelamatkan manusia berdosa. Pasti hati Yesus berat, walau Dia tetap taat. Masalahnya, para murid tak kunjung mengerti pergumulan Yesus, bahkan mereka sibuk berebut kedudukan. Syukur Tuhanku tidak terpengaruh dengan ulah para murid. Dia tetap fokus pada tujuan-Nya, sambil sabar membimbing para murid-Nya.
Yuk, kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan para murid, sementara kita terutama belajar menyelami hati Yesus yang sepenuhnya untuk melakukan kehendak Allah.