Pelayanan sering dimengerti secara sempit. Berkhotbah, memimpin liturgi, mengajar Alkitab, ikut paduan suara gereja, dll. Padahal memberi makan orang yang kelaparan termasuk dalam pelayanan. Inilah yang para murid pelajari pada perikop ini.
Bagi para murid, pelayanan Guru mereka terbatas pada mengajar dan melakukan mukjizat. Maka, setelah melihat Guru mereka seharian penuh mengajar, mereka merasa tentu Yesus capai dan perlu beristirahat. Mereka mengusulkan kepada Yesus agar menyuruh orang banyak pulang.
Yesus justru menyuruh mereka untuk memberi makan orang banyak tersebut (ay. 37). Tindakan Yesus didasarkan kasih dan kepedulian-Nya pada orang banyak tersebut. Mereka bagaikan domba-domba yang tak bergembala (ay. 34). Seorang gembala pasti peduli agar domba-dombanya mendapatkan rumput yang hijau dan air yang segar (Mzm. 23:1-3).
Bukan perkara mudah memberi makan ribuan orang ini. Namun para murid dapat mengandalkan Guru mereka. Bukankah Dia sudah menunjukkan kuasa-Nya dalam banyak hal lain kehidupan umat. Yang penting ialah kesadaran bahwa misi kristiani tidak hanya terbatas pada perkara rohani, walau itu yang utama.
Mari belajar dari Tuhan Yesus yang peduli pada kesejahteraan manusia seutuhnya. Mari belajar dari para murid yang belajar percaya dan mengandalkan Yesus sebagai sumber untuk pelayanan mereka.