1 Samuel 2:11-17, 22-25

Ironi di Rumah Tuhan

2 Juni 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Ironi di Rumah Tuhan
Gereja seharusnya merupakan tempat orang percaya bersama Tuhan dalam ibadah, persekutuan, dan pembinaan untuk diutus ke dunia menjadi saksi Kristus dan melayani sesama. Kenyataan gereja tidak sempurna. Wahyu pasal 2-3 mencatat tujuh gereja di Asia Kecil dengan pergumulan masing-masing, terutama bergumul terhadap dosa yang ada di dalamnya, yang melumpuhkan kesaksian akan Kristus kepada dunia ini.

Rumah Allah di Silo, tempat imam Eli melayani juga bergumul dengan para imamnya yang tidak kudus! Kepemimpinan Eli, terutama di keluarganya sendiri lemah. Anak-anak Eli, yang adalah imam berdasarkan keturunan, disebut sebagai orang-orang dursila (tidak bermoral) dan tidak peduli akan Tuhan. Yang mereka pedulikan adalah perut mereka sendiri, sehingga mereka menodai kurban bakaran yang seharusnya untuk Allah! Sepertinya Eli, juga ikut menikmati daging-daging yang sedianya dikurbankan kepada Allah, namun diambil anak-anak Eli untuk dimakan sendiri (lih. 2:29). Teguran Eli pun sebatas kata-kata tanpa tindakan mendisiplin anak-anaknya.

Catatan akhir perikop ini (ay. 25) mengerikan. ?Tuhan hendak mematikan mereka.? Kalau kepemimpan rohani begitu bobrok, bagaimana jemaat bisa hidup kudus? Mari kita luangkan waktu mendoakan gereja kita, para pendeta dan hamba Tuhan yang melayani jemaat. Agar mereka takut akan Tuhan dan hidup kudus.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design