1 Samuel 3:11-4:1a

Menjadi nabi!

7 Juni 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Menjadi nabi!
Tuhan memiliki cara yang unik untuk para hamba-Nya menerima panggilannya masing-masing. Yesaya melihat penglihatan Allah yang kudus di bait Allah (Yes. 6). Yehezkiel melihat kemuliaan Allah yang tak tergambarkan (Yeh. 1). Demikian juga Samuel yang masih muda. Kemarin kita membaca bagaimana Samuel mendengar suara Allah memanggil di telinganya, pada malam hari saat ia beristirahat.

Walau cara pemanggilan bisa berbeda, namun inti berita bagi sang nabi nyaris sama. Yaitu, penghukuman Allah atas umat yang berdosa, dan janji penyelamatan bagi umat yang bertobat. Samuel segera mendapat tugas untuk menyampaikan berita yang ?tidak enak?, yaitu berita penghukuman bagi keluarga imam Eli (ay. 11-14).

Nabi palsu pasti tidak suka menyampaikan berita penghukuman seperti itu. Nabi palsu maunya menyenangkan para pendengarnya, agar ia dibayar atau dihormati. Samuel bukan nabi palsu. Firman Allah sudah ia terima, dan ia menyampaikannya langsung kepada Eli (ay. 18). Allah menghargai ketaatan Samuel serta meneguhkannya sebagai nabi-Nya bagi segenap Israel (3:19-4:1a).

Allah memanggil setiap kita dengan panggilan dan tugas yang berbeda-beda. Namun, berita yang harus disampaikan sama. Bahwa penghukuman atas dosa sudah ditanggung Yesus di kayu salib buat setiap orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design