Allah bukan berhala

11 Juni 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Allah bukan berhala
Dalam konsep agama-agama non-Israel pada masa Perjanjian Lama allah atau dewa adalah sosok berkuasa yang harus disembah, diberi sesajen agar memberkati hidup bangsa yang menyembahnya. Kepercayaan kepada banyak dewa disebut politeisme. Setiap dewa mengatur aspek kehidupan tertentu dari manusia. Salah satunya adalah dewa nasional atau dewa utama suatu bangsa yang biasanya juga jago berperang melawan dewa-dewa bangsa-bangsa musuh.

Tidak heran orang Filistin yang menyembah dewa Dagon ketakutan ketika melihat Tabut Perjanjian Allah Israel dibawa berperang oleh pasukan Israel. Mereka menganggap TUHAN, Allah Israel yang dulu mengalahkan dewa-dewa Mesir (kisah Israel di Mesir, kitab Keluaran) dan dewa-dewa Kanaan (kisah penaklukan Kanaan di kitab Yosua) turun berperang.

Allah Israel tidak boleh disamakan dengan dewa-dewa atau berhala sesembahan bangsa-bangsa lain. Allah Israel adalah Allah satu-satunya. Semua berhala atau dewa yang lain adalah mati. Allah Israel menetapkan penyembahan bagi diri-Nya karena Dia berhak menerimanya. Penyembahan (dengan membawa sesajen dst.) dengan motivasi supaya diberkati merupakan tindakan penyembahan berhala. Allah tidak dapat disuap dengan sesajen untuk memberkati umat. Sebaliknya umat mempersembahkan kurban bakaran karena menghormati Allah sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Waktu Allah menerima persembahan itu dan memberkati para penyembah Allah, itulah anugerah-Nya.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design