1 Samuel 7:15-8:22

Menolak Allah sebagai Raja

13 Juni 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Menolak Allah sebagai Raja
Tidak ada pemimpin yang sempurna di dunia ini! Namun, pemimpin yang sah berasal dari Allah, sehingga patut dihormati dan ditaati.

Samuel, adalah hakim yang baik (7:15-17). Sayang, Samuel membuat blunder dengan mengangkat putra-putranya sebagai hakim menggantikan dia. Padahal jabatan hakim tidak diturunkan. Juga kedua putranya bukan pemimpin yang baik (8:3).

Pasal 8 mencatat penolakan Israel atas kepemimpinan putra-putra Eli. Mereka malah minta raja seperti yang dimiliki oleh bangsa-bangsa sekitar mereka. Padahal, selama kepemimpinan Musa, Yosua, dan hakim-hakim, Allah adalah Raja mereka berdasarkan ikatan Perjanjian Sinai.

Di balik penolakan mereka pada anak-anak Samuel, adalah penolakan atas Tuhan sebagai Raja mereka (ay. 7). Ada alasan politis di balik ini (ay. 20). Kepemimpinan hakim-hakim tidak diturunkan sehingga ketika seorang hakim mati, terjadi masa vakum kekuasaan, yang menjadi kesempatan bangsa lain memerangi mereka. Sebaliknya kepemimpinan raja diturunkan kepada putra mahkota. Mereka lupa bahwa bangsa musuh menyerang dan mengalahkan mereka karena Tuhan yang memakai para musuh itu untuk menghukum mereka karena dosa-dosa mereka. Allah mengabulkan permintaan mereka (ay. 21), namun konsekuensi harus mereka tanggung (ay. 11-18).

Waktu kamu menghormati para pemimpinmu, kamu sedang menghormati Allah, Pemimpin dan Rajamu.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design