1 Samuel 14:24-46

Gegabah

26 Juni 2022
Pdt. Hans Wuysang, M.Th., CLC
Gegabah
Banyak orang mencari perkenan Tuhan tetapi tidak sungguh-sungguh mencari kehendak-Nya. Sering kali sikapnya kepada Tuhan sekadar basa basi atau hanya untuk mendapatkan restu atas apa yang ia sudah rencanakan.

Saul adalah contoh sedemikian yang kita lihat dalam perikop ini. Pada perikop sebelum ini, ketika dalam keadaan terdesak oleh musuh, Saul langsung mengambil tindakan sebelum mendapatkan petunjuk Tuhan (ay. 18-19).

Kali ini, ia menyuruh pasukan Israel untuk berpuasa sebelum musuh dikalahkan (ay. 24). Niatnya baik, untuk memberikan semangat kepada pasukannya. Namun tindakannya gegabah. Pertama, ia tidak memperhitungkan rakyatnya yang sudah kecapaian dan kelaparan (ay. 28-30). Hampir-hampir rakyat berdosa saat boleh berbuka puasa (ay. 31-34). Kedua, karena ia tidak meminta petunjuk Allah. Tidak heran, Tuhan tidak mau menjawab pertanyaannya (ay. 36-37).

Tidak semua orang di pasukannya yang mendengarkan kutuk yang diucapkannya. Akibatnya, Yonatan, putranya melanggar kutuk tersebut (at. 27). Padahal Yonatan justru yang membawa kemenangan pasukan Israel atas Filistin. Yonatan siap untuk menerima hukuman. Hanya karena intervensi rakyat, kutuk tidak jadi dijatuhkan kepadanya (ay. 45).

Seorang pemimpin harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. Ia harus meminta petunjuk Tuhan sebelum memutuskan sesuatu, juga demi kepentingan orang-orang yang dipimpinnya.
GEMA CATALOG
Marilah bersama-sama bergabung dalam lingkaran doa orang percaya untuk mendoakan sesama, keluarga, bahkan musuh kita sekalipun. Kita juga mendoakan untuk lingkungan dan negara kita.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.bahteraindonesiacerah.or.id | Bahtera Indonesia Cerah Copyright 2021. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design